close

Panjat Tebing Bidik Tiga Emas di PON Papua

Diposting pada 03 Nov 2019
KONIDKI - Cabang olahraga (Cabor) panjat tebing DKI Jaya tidak muluk-muluk memasang target di PON XX/2020 Papua. 

“Kita cukup targetkan dua atau tiga medali emas saja,” ujar Ketua Pengprov FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) DKI Jaya Kukui disela-sela Sirkuit Panjang Tebing DKI Seri 3 di Gedung Eiger, Jalan Radio Dalam, Kebayoran, Jakarta Selatan, kemarin.

Padahal di Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2016 lalu di Jawa Barat, para pemanjat tebing DKI begitu superior. Mereka menggasak 9 medali emas dan tampil sebagai juara umum. Namun untuk PON XX Tahun 2020 di Papua, panjat tebing DKI memasang target yang minim.

“Kita tidak memungkiri kalau saat ini kekuatan panjat tebing DKI sedang menurun. Itu bukan karena pembinaan yang kendor, tapi memang stok atletnya terbatas. Kekuatan kita cuma 20 persen saja. Beberapa atlet yang tahun 2016 lalu berprestasi di Jawa Barat sudah mengundurkan diri dengan berbagai  kesibukannya. Misalnya ada yang sudah menikah dan kini tengah hamil. Ada juga yang pindah ke daerah lain karena mengikuti suami,” ujarnya.

Kukui yang akan habis masa kepemimpinannya bulan November ini menyebutkan, praktis DKI tinggal mengandalkan Aspar Jailolo. 

“Kondisi Aspar pun saat ini tengah cidera jari tangan. Pemulihannya memakan waktu tiga bulan,” jelasnya.

Dikatakan, untuk membentuk atlet panjat tebing tidaklah mudah. Butuh waktu yang cukup lama. 

“Kami berjaya di Jawa Barat itu hasil dari binaan tahun 2012. Butuh waktu empat tahun untuk menghasilkan pemanjat tebing yang tangguh,” jelasnya.

Untuk itulah kepengurusannya getol membuat Sirkuit Panjat Tebing DKI yang digelar tiap tiga bulan. Di Sirkuit Panjang Tebing DKI seri 3 ini diikuti sekitar 160 atlet dari berbagai perkumpulan di Jakarta. Sedang nomor yang dipertandingkan ada 8 nomor untuk dua katagori yakni Lead dan Speed. Untuk peserta dibagi dalam kelompok 18 tahun ke atas dan 18 tahun ke bawah. Lomba akan berakhir pada Minggu (3/11). (Poskota)