close

Gubernur Anies Serahkan Bonus, Atlet PON DKI Jakarta Tersenyum

Diposting pada 27 Dec 2021
KONI DKI JAKARTA: Tertundanya pemberian bonus dan tali asih bagi atlet peraih medali kontingen DKI Jakarta pada PON XX/2021 Papua terjawab sudah. Ternyata, bonus yang dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp200 juta untuk sekeping medali emas dinaikkan menjadi Rp350 juta. Proses penambahan bonus yang berasal dari tali asih KONI DKI Rp100 juta ditambah usulan penambahan Rp50 juta lagi perlu payung hukum agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.

Hari ini, Senin (27/12/2021) Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan secara resmi menyerahkan bonus atau tali asih kepada atlet dan pelatih kontingen PON DKI Jakarta dan atlet PEPARNAS DKI Jakarta yang telah berprestasi di PON XX/2021 dan PEPARNAS XVI Papua. Pemberian bonus yang berlangsung di ruang Pola Bappeda Balaikota Provinsi DKI Jakarta dilakukan secara terbatas dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang ketat. 

Dalam sambutannya Gubernur Anies menyebutkan, atlet DKI Jakarta telah menunjukkan prestasi yang mengharumkan nama baik DKI Jakarta mulai dari tingkat Nasional hingga olimpiade. Mereka ini patut diberi apresiasi karena telah mengharumkan nama bangsa maupun daerah. 

“Saya selaku gubernur DKI Jakarta sangat mengapresiasi atas pencapaian atlet-pelatih, dan ofisial yang telah berjuang semaksimal mungkin membuat bangga nama daerah dan negara. Pada Olimpiade Tokyo 2020 satu medali emas disumbangkan oleh atlet DKI Jakarta Greysia Polii/Apriani Rahayu. Kemudian di ajang paralimpiade 2020 atlet para table tenis DKI berhasil meraih satu medali perunggu lewat atlet Dian David Michael Yacobs,” kata Anies dalam sabutannya.

Yang tidak kalah hebatnya, kata Gubernur Anies, apresiasi yang setinggi-tingginya untuk atlet DKI yang  telah berjuang di ajang PON XX/2021 Papua. Kontingen DKI Jakarta menduduki peringkat dua dengan Raihan 301 medali terdiri atas 111 medali emas, 91 perak, dan 99 perunggu.

“Saya tetap mengapresiasi karena ada peningkatan peringkat dari urutan ketiga di PON XIX/2016 Jawa Barat menjadi peringkat 2 di Papua,” lanjut Anies.

Apresiasi yang sama juga disampaikan kepada atlet Peparnas yang berhasil menduduki peringkat 10 besar dengan perolehan 25 medali emas, 32 perak, dan 41 perunggu dengan total medali yang dibawa pulang sebanyak 98 medali.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Ahmad Firdaus menjelaskan, atlet peraih medali emas perorangan/individu menerima Rp350 juta perkeping medali dengan rincian sesuai Pergub nomor 1591 Tahun 2018, Rp200 juta ditambah tali asih dari KONI DKI Rp100 juta, tambah usulan penambahan dari KONI DKI Rp50 juta. 

Kemudian peraih medali perak perorangan/individu menerima Rp125 juta setiap keping medali dengan rincian, Rp50 juta dari Pemprov DKI Jakarta, tali asih KONI DKI Rp50 juta, dan usulan tambahan KONI DKI Rp25 juta.
Sedangkan untuk peraih medali perunggu perorangan/individu menerima Rp67.500.000 per keping medali, dengan rincian Rp30 juta dari Pemprov DKI, Rp25 juta tali asih KONI DKI, dan Rp12.500.000 usulan penambahan dari KONI DKI Jakarta.

Selanjutnya untuk peraih medali emas berpasangan (per-atlet) menerima Rp350 juta, dengan rincian sama dengan peraih medali emas tunggal/individu. Medali perak Rp125 juta, dan perunggu Rp67.500.000.

Untuk peraih medali emas beregu, trio, kuarted masing-masing (per orang) menerima total permedali Rp212.500.000 dengan rincian Rp100 juta dari Pemprov DKI, Rp75 juta tali asih KONI DKI, dan Rp37.500.000 usulan tambahan dari KONI DKI.

Peraih medali perak beregu, trio, kuarted per-atlet menerima Rp62.500.000 setiap satu keping medali. Sedangkan peraih medali perunggu untuk kategori yang sama masing-masing menerima Rp37.500.000 setiap keping medali.

Bagi pelatih yang atletnya meraih medali emas akan menerima Rp140 juta per medali dengan rincian Rp60 juta dari Pemprov DKI, Rp40 juta tali asih DKI, dan Rp40 juta usulan tambahan KONI DKI.

Bila atletnya meraih 5 medali emas tinggal dikalikan saja. Untuk peraih medali perak menerima total Rp70 juta, dan perunggu Rp35 juta.
Pelatih ganda/berpasangan, medali emas Rp128 juta, perak Rp64 juta, perunggu Rp31 juta. Kemudian pelatih beregu yang atletnya  meraih medali emas mendapat Rp155 juta, perak Rp77.500.000, dan perunggu mendapat Rp40 juta.

Asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas menerima Rp90 juta dengan rincian dari Pemprov Rp60 juta, tali asih KONI DKI Rp20 juta, dan usulan tambahan Rp10 juta. Disusul perak dengan total menerima Rp45 juta, perunggu Rp27.500.000 setiap keeping medali.

Selanjutnya asisten pelatih yang atletnya meraih medali emas nomor ganda akan menerima sama dengan tunggal, yakni Rp90 juta untuk medali emas, Rp45 juta untuk medali perak, dan Rp27.500.000 untuk medali perunggu.

Sementara bagi asisten pelatih yang atletnya peraih medali emas beregu mendapatkan Rp70 medali emas, Rp35 juta perak, dan Rp19.500.000 perunggu.
Selanjutnya atlet yang tidak meraih medali, pelatih, serta asisten pelatih akan menerima Rp15 juta masing-masing Rp7.500.000 dari Pemprov dan Rp7.500.000 dari tali asih KONI DKI. 

Selanjutnya untuk cabor yang menjadi juara umum akan mendapatkan uang pembinaan berupa tali asih dari KONI DKI sebesar Rp150 juta dan ditambah usulan KONI DKI Rp150 juta lagi. Jadi cabor juara umum akan menerima uang pembinaan Rp300 juta. 

Jumlah yang diterima atlet PON XX/2021 Papua sama nilainya dengan yang diterima oleh atlet Peparnas XVI/2021 Papua. ***



Sumber : SuaraKarya