close

Kejurnas Wushu Dibuka Menpora, 444 Atlet Siap Berlaga

Diposting pada 08 Dec 2021
KONI DKI JAKARTA - Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu yang dikemas dalam event bertajuk Indonesia Wushu All Games 2021 secara resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali di Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Selasa (7/12/2021) malam. Sebanyak 444 atlet junior dan senior siap bertanding pada kejuaraan yang akan berlangsung 7 – 12 Desember 2021 ini.

Pembukaan yang berlangsung sangat meriah itu selain dihadiri Menpora yang sekaligs membuka acara, juga dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum PB Wushu Indonesia, Anggota DPD RI Sylviana Murni, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, dan sejumlah pejabat dan undangan lainnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam sambutannya mengatakan bahwa wushu adalah salah satu cabang olahraga yang selalu berkontribusi medali emas bagi Indonesia di berbagai kegiatan multi event seperti SEA Games, Asian Games, dan Kejuaraan Dunia. Namun sayangnya hingga kini wushu belum dipertandingkan di Olimpiade.

“Kalau wushu dipertandingkan di Olimpiade, bukan tidak mungkin Indonesia akan merebut medali emas dari cabang olahraga wushu karena atletnya sudah ada yang juara dunia,” kata Anies Baswedan.

Anies berharap, pada Kejurnas wushu ini akan lahir atlet-atlet muda berprestasi yang akan menjadi cikal bakal atlet nasional untuk mengharumkan nama Indonesia beberapa tahun ke depan. Levelnya bukan lagi di tingkat PON, tapi sudah mendunia.

Ia menambahkan, Kejurnas Wushu bisa menjadi inspirasi bagi atlet atlet untuk berprestasi. Karena lewat ajang seperti ini terbuka kesempatan bagi atlet untuk mengukur kemampuan terbaik mereka.

“Maka dari itu semakin banyak kegiatan olahraga di Jakarta, semakin terbuka pula kesempatan bagi atlet untuk mencapai prestasi terbaik,” katanya.

Sementara Menpora Zainudin Amali mengatakan, wushu adalah cabang olahraga yang secara konsisten menggelar kejuaraan di masa pandemi Covid-19 sekalipun. Selama Pandemi, menurutnya sudah yang ketika kalinya wushu menggelar kegiatan.

Ini menunjukkan bahwa wushu tidak berhenti membina atlet, kendati dalam kondisi tidak normal karena adanya covid-19. Untuk itu, kata Amali, wushu termasuk salah satu dari cabang olahraga yang tergabung dengan 14 cabang olahraga prioritas yang dibina dalam program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Kita mengharapkan Ketua Umum PBWI bersama stakeholder olahraga Indonesia lainnya berjuang mengusulkan wushu sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade. Karena syarat untuk masuk menjadi olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, cabor tersebut sedikitnya sudah ada di 75 negara. Sementara anggota organisasi wushu dunia kini sudah ada 152 negara,” katanya.

Kalau wushu dipertandingkan di Olimpiade, lanjut Amali, Indonesia pasti meraih medali emas karena atletnya sudah mencapai level dunia. Dengan begitu medali emas tidak hanya melulu dari bulutangkis, tapi ada dari cabor lain.

“Wushu diharapkan menjawab kerisauan tentang olahraga nasional. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021 tentang DBON, makam pembinaan prestasi berjenjang sedang dirancang dengan target prestasi Olimpiade,” lanjut Amali.

Sebelumnya Ketua Panitia Penyelenggara Indonesia Wushu All Games 2021 Gde Sardjana menyampaikan, sebanyak 444 atlet wushu junior dan senior dari 19 provinsi siap meramaikan event ini. Mereka akan memperebutkan Piala Menpora, Piala Airlangga Hartarto, dan Piala Gubernur DKI Jakarta untuk berbagai kategori pertandingan seperti Taolo, sanda, dan kungfu Wing Chun.

Gde Sardjana yang juga Wakil Ketua KONI Provinsi DKI Jakarta ini mengharapkan, event ini dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi dan meransang bertumbuhkembangnya cabang olahraga wushu di berbagai daerah hingga di 34 provinsi nantinya.

“Misi Kejurnas wushu ini selain untuk mencapai prestasi sekaligus juga untuk merangsang daerah lain yang belum ikut ambil bagian tahun ini
  berpartisipasi pada tahun berikutnya,” kata Gde Sardjana kepada suarakarya.id. ***




Sumber : SuaraKarya