close

Totalitas Fathul Anas Mendukung Prestasi Anaknya Menuju Pentas Dunia

Diposting pada 25 Feb 2021
KONI DKI Jakarta - Gerimis masih jatuh satu-satu ketika kami menginjakkan kaki di lembah Pasir Angin, Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat pekan lalu. Sejuknya udara Puncak ikut menyapa lewat semilir angin sepoi-sepoi yang masuk lewat pernafasan.

Tempat itu bernama Kurnia Stable. Salah satu lokasi terisolasi dari keramaian tempat berlatih atlet berkuda. Pemiliknya bernama Fathul Anas, salah seorang pengurus Pengprov Pordasi DKI Jakarta yang menyediakan fasilitas untuk kedua putranya, Muhammad Akbar Maulana dan Muhammad Akbar Kurniawan.

Menyediakan arena latihan di area seluas dua hectare, bukan  pekerjaan mudah. Butuh biaya besar dan tenaga lebih untuk mencetak atlet berprestasi menuju pentas dunia.
Tapi Anas, tidak berfikir dua kali untuk mengeluarkan biaya besar guna menyokong prestasi kedua putranya itu. Bayangkan saja, di Kurnia Stable terdapat 25 ekor kuda yang dijadikan kendaraan berlatih.

 Beberapa ekor di antaranya berasal dari Jerman dengan nilai yang cukup fantastis. Bisa dibayangkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk makan kuda setiap bulannya.
Mahal? Ya, tapi itu bukan masalah bagi Anas. Demi prestasi sang buah hati, pengusaha yang tinggal di bilangan Tanjung Priok, Jakarta Utara ini tak menghitung biaya yang dikeluarkan. Baginya, asal bakat anaknya tersalurkan semua akan dipenuhi.

“Aan telah menentukan pilihannya. Menunggang kuda adalah hobinya sejak kecil, dan itu dipupuknya hingga sekarang. Hasilnya tidak sia-sia. Aan pernah menjadi juara seri kejuaraan dunia berkuda di Hong Kong 2019 lalu. Saat itu umurnya baru 15 tahun,” kata Anas kepada Suarakarya.id yang menyebut anak keduanya Muhammad Akbar Kurniawan dengan panggilan Aan.

Anas bilang, awal Aan serius mau menjadi atlet berkuda adalah saat ia mau sunatan. Ia baru mau disunat kalau habis disunat dibelikan kuta untuk berlatih. Permintaan itu langsung dituruti Anas dan ternyata Aan memang tidak main-main dengan cita-citanya itu.

Menjelang pelaksaan Asian Games 2018 di Jakarta, lapangan berkuda di Pulomas, Jakarta Timur disulap menjadi lapangan yang megah sebagai venue cabang olahraga berkuda Asian Games. Mau tak mau kuda-kuda miliknya yang ada di Pulomas terpaksa diungsikan keluar dari area pacuan tersebut.

“Saya mulanya menyewa tempat tidak jauh di atas sini. Kemudian ada yang menawarkan tanah ini dan saya tidak ragu untuk membelinya. Lokasinya yang ada di lereng berbukit, membuat saya harus memutar otak akan dibuat seperti apa tempat ini. Dan, beginilah jadinya,” kata Anas dalam bincang santai di sebuah saung yang dibangunnya di sudut arena latihan tertutup.

Eloknya, lokasi Kurnia Stable seperti berada di atas sebuang punggung bumi. Malam hari sejauh mata memandang di hadapan kita terdapat hamparan lampu berkelap kelip dengan latar belakang Gunung Salak. Benar-benar sebuah tempat yang nyaman. Cocok bagi kita yang ingin istirahat mencari jalan sunyi.

Tapi, itulah bentuk totalitas Fathul Anas menyokong prestasi putranya menuju pentas dunia. Dari sebuah lembah yang sepi, sampai ke hiruk pikuk dunia luar. Selamat berjuang mencapai prestasi yang indah! ***


Sumber : SuaraKarya