close

Virtual Wushu Championships 2020 Disambut Antusias Peserta

Diposting pada 15 Oct 2020

 KONI DKI - Di tengah maraknya wabah Covid-19, PB Wushu Indonesia tidak kehilangan akal untuk menggelar pra kejuaraan nasional.  Pada tahun 2020 ini event Kejurnas digelar dengan system virtual. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar program tetap jalan namun protokol kesehatan tetap terjaga.

Pra Kejurnas ini digelar selama sepekan 11 – 17 Oktober dan diikuti seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Klub Rajawali Sakti DKI Jakarta tidak tanggung-tanggung mengirim 40 atletnya dengan taget meraih 10 medali emas.

Pemilik Sasana Rajawali Sakti Pluit Jakarta Herman Wijaya mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan atlet sejak lama guna mengikuti event ini.

Bagi Herman, pelaksanaan Virtual Wushu Championships 2020 ini sangat mendorong atlet untuk terus berlatih di tengah pandemi Covid-19. Apalagi, kejuaraan nasional virtual pertama yang digelar PB WI ini dijadikan ajang seleksi Kejuaraan Wushu Dunia dan Youth Olympic Games 2021.

"Virtual Wushu Championships 2020 sangat bagus sekali untuk membangkitkan semangat latihan atlet wushu di tengah pandemi Covid-19. Terus terang, kami sangat terbantu dengan program Virtual Wushu Championships 2020 apalagi beban biaya peserta sangat ringan," katanya.

Pelatih Tjoe Tik Kiong Wushu Family Tulungagung, Andik Prasetyo, mengatakan dalam kejuaraan nasional ini pihaknya menerjunkan 10 atlet binaannya. Kompetisi ini menjadi pengalaman tersendiri, sebab seluruh kegiatan dilakukan secara daring.

 "Iya, ini baru pertama kali kejuaraan secara virtual. Kalau sebelumnya kita selalu kumpul jadi satu, misalkan kejuaraan di Jakarta, maka kaki ke sana. Tapi virtual tidak, seluruh penampilan cukup di daerah," kata Andik.

Menurutnya, meskipun digelarnya secara daring, tidak mengurangi semangat dari para atletnya untuk ikut berkompetisi. Bahkan kegiatan ini menjadi angin segar bagi atlet Wushu di Tulungagung, mengingat selama hampir tujuh bulan vakum.

"Begitu ada pandemi Covid-19, kami sempat vakum latihan hampir tujuh bulan. Kemudian ada agenda virtual ini, anak-anak akhirnya latihan kembali," ujarnya.
Untuk mengikuti kejuaraan secara virtual, ia menggembleng atletnya selama dua bulan terakhir. Program latihan diintensifkan di GOR Tri Dharma Tulungagung.

Mengikuti kejuaraan secara virtual memiliki plus minus tersendiri dibanding dengan kejuaraan secara tatap muka. Secara finansial, kejuaraan virtual lebih hemat, sebab para atlet maupun official tidak perlu datang langsung dalam satu lokasi.

"Kan cukup di daerah. Kalau ribetnya sama saja, kalau online ya seperti ini harus menyiapkan untuk perangkat live-nya, termasuk internet dan sebagainya. Kalau kejuaraan langsung kami harus bawa anak-anak ke lokasi," imbuhnya. ***

Sumber : SuaraKarya
Pusat Manajemen Strategi Olahraga KONI DKI Jakarta

Jalan Tanah Abang I, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Kode Pos: 10160

(021) 3852616 | Fax : (021) 4222147
Email : humaskonidki99@gmail.com
Posko Pengaduan KONI DKI Jakarta WA 0821-111-304-29