close

Ketum KONI DKI Kunjungi Pelatda Tenis PON

Diposting pada 09 Sep 2020
KONI DKI - Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Djamhuron P Wibowo beserta jajarannya mengunjungi pemusatan latihan daerah (Pelatda) cabang olahraga tenis PON DKI di Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Rabu (9/9/2020). Rombongan KONI DKI ini disambut pelatih tim putra Deddy Prasetyo.

Kepada empat atlet tenis putra Pelatda PON DKI, Djamhuron memberi wejangan agar seluruh atlet berlatih dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal rasa takut. Karena semua lawan di PON nanti harus dihadapi dengan mental yang kuat.

“Jangan ada rasa takut menghadapi lawan. Sama-sama sembilan bulan dalam kandungan, jadi tidak perlu gentar. Yang penting kita mempersiapkan diri dengan baik, kerja keras dan semangat yang tinggi,” kata Djamhuron kepada keempat atlet putra yang hadir.

Keempat atlet tersebut adalah Nouvaldo Jati Agatra, Faried W, Odeda M Azzara, dan Hendrawan Susanto.
Usai memberi wejangan, Ketua Umum KONI bersama jajarannya menyaksikan keempat atlet ini berlatih tanding. Nouvaldo berhadapan dengan Faried, sementara Odeda berhadapan dengan Hendrawan. 

Di tengah jalannya pertandingan antara kedua partai tunggal putra tersebut, hadir pula Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar yang datang untuk berbincang-bincang dengan Ketua Umum KONI DKI. 

Pelatih Deddy Prasetyo kepada Suarakarya.id mengatakan, grafik prestasi anak didiknya terus menunjukkan peningkatan dalam latihan maupun uji coba. Beberapa di antaranya sudah dapat mengalahkan lawan yang peringkatnya jauh lebih tinggi dari mereka.

“Faried yang paling menunjukkan peningkatan. Dalam usia yang masih relatif muda ia bisa mengalahkan para senior yang menempati peringkat jauh di atasnya. Kita harapkan kondisi dapat terus ditingkatkan,” ujar Deddy.

Dikatakan, kendalanya kini adalah masalah jam terbang. Pandemi Covid-19 membuat atlet kurang teruji dalam pertandingan resmi. Sehingga untuk melihat kondisi yang sesungguhnya kita perlu jam terbang yang cukup.

“Saya merencanakan diawal tahun 2021 nanti atlet kita melakukan training camp ke luar negeri selama tiga bulan. Kalau bisa ke Negara Eropa, karena di sana tidak sedikit event yang bisa diikuti. Bahkan kalau mau setiap pekan ada event. Nah, saya ingin bisa program ini bisa dijalankan, seminggu atlet berlatih dan seminggu bertanding. Begitu terus selama mereka di luar negeri,” lanjut Deddy yang sudah banyak melahirkan petenis-petenis dengan prestasi internasional, termasuk di antaranya mantan atlet DKI Christopher Rungkat yang kini hengkang ke Jawa Timur. ***


Sumber : SuaraKarya