Tapi jangan Tanya kalau sudah di atas ring. Novita Sinadia - begitu wanita ini punya nama lengkap – sangat garang. Bak singa betina dari Ciseeng. Setiap lawan yang dihadapinya kewalahan meladeni pukulan dan jab-jab yang dilancarkannya sepanjang pertandingan.

Wanita kelahiran Tobelo, 30 Agustus 1996 ini sedang menempa diri dalam pemusatan latihan daerah (Pelatda) PON DKI Jakarta di Hengky Silatang Training Camp di bilangan Ciseeng, Sawangan, Bogor. Meski saat ini sedang ada wabah Covid-19, toh Novita mengaku tetap latihan secara mandiri.

“Tinju adalah cita-cita saya sejak kecil. Saya ingin mengejar prestasi di cabang olahraga tinju, selagi saya mampu pada usia muda. Saya tidak mau menyesal di kemudian hari kalau saya menyia-nyiakan kesempatan selagi masih muda,” katanya kepada Suarakarya.id usai acara Sportif on Instagram KONI DKI di Jakarta, Senin (6/7/2020) malam.

Sejak menggeluti olahraga tinju mulai usia 12 tahun, segunang prestasi sudah ditorehkan Novita di berbagai ajang pertandingan. Di antaranya merebut medali emas Pra PON XX di Ternate 2019, medali emas Kejuaraan Sarung Tinju Emas (STE) di Medan 2015, medali emas Kejurnas di Medan, Kejuaraan STE 2015 di Medan, Medali emas Kapolda Cup Jakarta 2018, medali perak Kapolri Cup 2017, dan medali emas Kejurnas Wapres 2015.

Di ajang internasional dan regional, Novita pernah membela Merah putih di Kejuaraan Dunia Junior di Korea dan SEA Games 2015 Singapura. Sayang pada dua event tersebut Novita belum dapat berbuat banyak. Ia gagal meraih medali baik emas, perak maupun perunggu.

Di PON XX/2021 Papua nanti, Novita ingin mempersembahkan medali emas untuk kontingen DKI Jakarta. Untuk itu, ia akan berlatih keras guna menggapai cita-citanya itu.

“Saya selalu berlatih keras untuk menggapai apa yang saya mau. Mudah-mudahan saya dapat mempersembahkan yang terbaik di PON XX Papua nanti,” lanjut Novita. ***