close

Puspa Arum Sari: Prestasinya Seharum Wangi Bunga

Diposting pada 12 Feb 2020
KONI DKI JAKARTA - DILIHAT sekilas, wanita cantik bernama Puspa Arum Sari  ini terkesan lembut dan tidak menunjukkan bahwa dia seorang pendekar. Tapi kalau sudah di atas matras, kelincahannya memainkan jurus-jurus pencak silat sangat menakjubkan.

Puspa - begitu gadis ini akrab disapa – memang sudah begitu mahir memainkan jurus-jurus pencak silat nomor seni. Berkat kemahirannya itu pula, wanita kelahiran 10 Maret 1993 ini sudah berkali-kali mengharumkan nama bangsa di ajang multi event tingkat Asian Tenggara, Asia, maupun dunia.

Segudang prestasi sudah direguknya, seperti medali emas SEA Games 2019 Manila, Filipina, medali emas Asian Games 2018 Jakarta – Palembang, medali remas kejuaraan dunia 2016 di Bali, dan berbagai kejuaraan single event lainnya yang tidak dapat dia ingat satu persatu.

Untuk kancah Pekan Olahraga Nasional (PON) anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yayat KS dan Imas SM ini sudah dua kali memperkuat kontingen DKI Jakarta. Pada PON XVIII/2012 Riau, Puspa meraih medali perak dan pada PON XIX/2016 Jawa Barat meraih medali emas.

Mengawali kariernya sebagai atlet pencak silat dari ikut-ikutan sang kakak, akhirnya membuat Puspa jadi ketagihan latihan pencak silat di perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Dari kesungguhannya berlatih, akhirnya Puspa menatap masa depan dengan menjadi atlet pencak silat sejati.

“Semula tidak sengaja ikut-ikutan Kak Ferry Ferdian, kakak saya yang juga atlet pencak silat latihan. Lama-lama ketagihan, kemudian diseriusin aja. Ngga nyangka juga akan sampai sejauh ini,” kata lulusan D3 Desain grafis Politeknik Negeri Jakarta ini dalam percakapan di Gedung KONI DKI Jakarta.

Sepanjang kariernya di dunia persilatan, pengalaman yang paling berkesan dalam penampilannya saat bertanding justru bukan di ajang paling bergengsi kejuaraan Dunia atau Asian Games. Melainkan ketika turun membela DKI di PON XIX/2016 Jawa Barat. Karena saat itu tekanannya sangat kuat.

“Saat itu yang dihadapi bukan hanya suasana penonton yang mendukung tuan rumah, tapi ada hal-hal magis yang dihadapi saat mau masuk lapangan. Menjelang tampil di final itu saya seperti kehilangan fokus, dan sempat menangis menghadapi pelatih. Akhirnya saya disuruh berdoa oleh pelatih, dan fokus pada pertandingan. Alhamdulillah saya bisa tampil baik dan meraih medali emas. Sedangkan medali perak jatuh ke tangan atlet tuan rumah,” kata Puspa Panjang lebar.

Hebatnya Puspa, antara Pendidikan dan karier sebagai atlet dapat berjalan seiring. Menempuh Pendidikan di SMP Negeri 295 Jakarta Timur, kemudian Puspa hijrah ke PPLP Rahunan pada 2008. Tamat SMP Puspa juga melanjutkan SMA di tempat yang sama sehingga antara pendidikan dan latihan silat dapat dilakoni secara bergantian jamnya.

“Beruntung saya dapat menyelesaikan Pendidikan SMA sesuai waktu tiga tahun. Kemudian saja melanjutkan kuliah di Politeknik Negeri Jakarta. Nah, dengan profesi sebagai atlet saya banyak mendapat dispensasi kuliah. Datang terlambat pulang bisa lebih awal,” kata Puspa sambil tertawa.

Tapi, katanya, dispensasi yang diberikan kampus dapat dipertanggungjawabkannya dengan prestasi. Artinya ia tidak menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan pihak kampus kepadanya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya membela nama bangsa di kancah internasional lewat pencak silat.

Lewat prestasinya di ajang multi event Asian Games, SEA Games, dan PON, Puspa mengaku sudah mengantungi banyak bonus. Bila dibilang angka, ia sudah menjadi miliarder muda yang mampu mengantar orangtuanya menunaikan ibadah haji dan kini sedang membangun rumah di atas sebidang tanah yang dibelinya seharga Rp800 juta di bilangan Cipayung, Jakarta Timur.

“Cita-cita saya sejak dulu adalah mengantar kedua orangtua dan keluarga naik haji. Untuk haji Ibu sudah, tapi ayah sedang waiting list. Kalau umrah seluruh keluarga sudah. Alhamdulillah apa yang saya impikan itu terwujud. Mungkin juga ini berkat doa seluruh keluarga,” lanjut Puspa yang hingga kini masih belum berumah tangga ini. 

Sumber : SuaraKarya.id